Selain sebagai ibadah, menjalankan puasa Ramadan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya mencegah penuaan dini. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, mengungkapkan bahwa saat ini para ilmuwan dunia tengah berfokus pada kajian penuaan dini.
Namun, ajaran puasa yang disyariatkan dalam Islam telah menunjukkan cara untuk mencegah penuaan tersebut. Proses autofaging dalam tubuh yang berperan untuk mengganti sel-sel mati akan berjalan lebih baik saat berpuasa.
Puasa: Rahasia Awet Muda dalam Islam
Penelitian Modern Mendukung Manfaat Puasa
Penelitian modern telah membuktikan bahwa ajaran Islam yang dianggap kuno ternyata relevan dengan hasil penelitian ilmiah. Praktisi puasa memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan, terutama dalam kondisi fisik tertentu.
Ilmuwan modern menemukan bahwa dalam kondisi puasa, proses autofaging berjalan lebih efektif. Hal ini memicu munculnya ide diet intermittent pada masyarakat yang tidak menjalankan puasa Ramadan. Namun, umat Islam telah memiliki tuntunan puasa Daud yang memiliki konsep serupa.
Hikmah Puasa bagi Kesehatan
Menurut dr. Agus, hikmah puasa dalam Islam sangat jelas. Puasa menjadi salah satu bagian dari rahmatan lil alamin, ajaran yang membawa kebaikan bagi seluruh alam.
Meskipun puasa memberikan manfaat kesehatan yang positif, bagi orang-orang yang memiliki halangan syar'i diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika membahayakan kesehatan mereka.
Puasa Ramadan tidak hanya menjadi bukti keimanan, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk mencegah penuaan dini. Ajaran puasa yang telah dipraktikkan selama berabad-abad terbukti relevan dengan temuan penelitian modern. Dengan menjalankan ibadah puasa, kita dapat menjaga kesehatan dan meraih manfaat anti aging yang luar biasa.