Mengapa Kita Harus Hormat kepada Guru? Ini Dalil-dalilnya

0 Komentar
Beranda
Pendidikan
Mengapa Kita Harus Hormat kepada Guru? Ini Dalil-dalilnya

Mengapa Kita Harus Hormat kepada Guru Ini Dalil-dalilnya

Measpi - Guru adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita. Guru adalah orang yang mengajarkan kita ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Guru adalah orang yang membimbing kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Guru adalah orang yang memberikan kita inspirasi dan motivasi. Tanpa guru, kita tidak akan bisa mencapai apa yang kita inginkan.

Namun, apakah kita sudah menghormati guru kita sebagaimana mestinya? Apakah kita sudah bersyukur atas jasa-jasa guru kita? Apakah kita sudah mengetahui dalil-dalil yang mewajibkan kita untuk hormat kepada guru? Jika belum, mari kita simak artikel ini sampai habis. Kita akan membahas dalil-dalil tentang hormat kepada guru dari sumber-sumber yang terpercaya, yaitu Al-Quran, Hadits, dan perkataan ulama.

Dalil dari Al-Quran

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman Allah SWT. Al-Quran mengandung banyak ayat-ayat yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Surat Al-Mujadilah ayat 11:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Guru adalah salah satu contoh orang yang beriman dan berilmu, karena mereka mengabdikan diri mereka untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kita harus menghormati guru sebagai orang yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.

  • Surat Al-Baqarah ayat 31:

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah guru pertama bagi manusia, yaitu Nabi Adam AS. Allah SWT mengajarkan nama-nama benda kepada Nabi Adam AS, yang merupakan ilmu pengetahuan dasar. Kemudian, Allah SWT menguji para malaikat dengan ilmu yang telah Dia ajarkan kepada Nabi Adam AS. Para malaikat mengakui bahwa mereka tidak mengetahui ilmu tersebut, dan hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Dari ayat ini, kita bisa belajar bahwa ilmu pengetahuan adalah anugerah dari Allah SWT, dan kita harus menghormati orang-orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada kita, yaitu guru.

Dalil dari Hadits

Hadits adalah perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber hukum dan tuntunan bagi umat Islam. Hadits juga mengandung banyak dalil yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Dari Abu Umamah Al-Bahili RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَةٌ أَوْ أُسْتَاذٌ فَلَا يَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا يَنْكُرْهُمَا وَلَا يَهْجُرْهُمَا

Barangsiapa yang memiliki istri atau guru, maka janganlah ia mengatakan “Uff” kepada mereka, janganlah ia menolak mereka, dan janganlah ia mengabaikan mereka.

Hadits ini menunjukkan bahwa kita harus bersikap baik kepada istri dan guru kita, karena mereka adalah orang-orang yang berjasa kepada kita. Kita tidak boleh mengucapkan kata-kata yang kasar, menentang perintah mereka, atau meninggalkan mereka tanpa alasan yang syar’i. Kita harus menghormati istri dan guru kita sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur kita.

  • Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْفَعَهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ فَلْيُعَلِّمْهُ عِبَادَهُ

Barangsiapa yang ingin Allah memberikan manfaat kepadanya dengan ilmunya, maka hendaklah ia mengajarkannya kepada hamba-hamba-Nya.

Hadits ini menunjukkan bahwa mengajarkan ilmu pengetahuan adalah salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Guru adalah orang-orang yang melakukan amalan ini dengan ikhlas dan sabar. Guru adalah orang-orang yang berbagi ilmu pengetahuan kepada murid-murid mereka, tanpa mengharapkan imbalan dunia. Oleh karena itu, kita harus menghormati guru sebagai orang-orang yang mencintai Allah SWT dan dicintai oleh Allah SWT.

Dalil dari Perkataan Ulama

Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu agama yang luas dan mendalam, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ulama adalah orang-orang yang menjadi panutan dan rujukan bagi umat Islam. Ulama juga mengandung banyak dalil yang mengajarkan kita untuk hormat kepada guru. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Imam Syafi’i RA berkata:

مَنْ لَمْ يَحْتَرِمْ كِبَرَاءَنَا وَلَمْ يَرْحَمْ صِغَارَنَا وَلَمْ يَعْرِفْ حَقَّ عُلَمَائِنَا فَلَيْسَ مِنَّا

Barangsiapa yang tidak menghormati orang-orang besar kita, tidak menyayangi orang-orang kecil kita, dan tidak mengakui hak-hak ulama kita, maka ia bukan termasuk golongan kita.

Perkataan ini menunjukkan bahwa menghormati ulama adalah salah satu ciri dari orang-orang yang beriman. Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi, dan mereka adalah orang-orang besar di mata Allah SWT. Kita harus menghormati ulama sebagai orang-orang yang mewarisi ilmu dari Rasulullah SAW dan menjaga syariat Islam.

Baik, saya akan melanjutkan artikel blog yang saya buat. Berikut adalah bagian selanjutnya:

  • Imam Al-Ghazali RA berkata:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُجَادِلَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ فَهُوَ فِي النَّارِ

Barangsiapa yang belajar ilmu untuk membanggakan diri di hadapan ulama, atau untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, atau untuk menarik perhatian orang-orang kepadanya, maka ia berada di dalam neraka.

Perkataan ini menunjukkan bahwa belajar ilmu harus dilakukan dengan niat yang ikhlas, yaitu untuk mengenal Allah SWT dan mengamalkan syariat-Nya. Belajar ilmu tidak boleh dilakukan dengan niat yang riya, yaitu untuk mencari pujian, kedudukan, atau harta. Kita harus menghormati ulama sebagai orang-orang yang belajar ilmu dengan niat yang ikhlas dan mengajarkannya dengan amanah.

  • Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah RA berkata:

مَا أَحْسَنَ الْعِلْمَ مَنْ أَحْسَنَ الْعَمَلَ بِهِ وَمَا أَقْبَحَ الْعِلْمَ مَنْ أَقْبَحَ الْعَمَلَ بِهِ

Betapa indahnya ilmu bagi orang yang beramal dengannya, dan betapa buruknya ilmu bagi orang yang beramal buruk dengannya.

Perkataan ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan harus diikuti dengan amal shaleh, yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Ilmu pengetahuan tidak boleh disia-siakan, ditelantarkan, atau digunakan untuk maksiat. Kita harus menghormati ulama sebagai orang-orang yang beramal dengannya dengan ilmunya dan menjadi teladan bagi kita.

Dari beberapa dalil yang telah kita bahas, kita bisa menyimpulkan bahwa hormat kepada guru adalah kewajiban bagi kita sebagai murid. Hormat kepada guru adalah bentuk pengakuan atas jasa-jasa mereka yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada kita. Hormat kepada guru adalah bentuk penghormatan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, dan ulama yang merupakan sumber ilmu pengetahuan.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghormati guru kita:

  • Mendengarkan dan mematuhi perintah dan nasihat mereka.
  • Mengucapkan salam dan kata-kata yang sopan kepada mereka.
  • Memberikan hadiah dan bantuan yang bermanfaat bagi mereka.
  • Mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka.
  • Menjaga nama baik dan martabat mereka.
  • Menyebarkan ilmu pengetahuan yang telah mereka ajarkan kepada kita.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita termasuk orang-orang yang menghormati guru kita dan mendapatkan keberkahan dari ilmu pengetahuan yang kita pelajari. Aamiin. Measpi

Tidak ada komentar